Arsyila id *** Setiap orang tua biasanya ingin memberikan yang terbaik
untuk bayinya sejak kecil. Ini dapat dicapai dengan mendaftar kursus atau
memberikan les kepada anak-anak. Ini berguna agar anak kemudian memiliki
kemampuan yang memadai dan dapat menemukan bakat anak sejak awal. Namun, apa
yang harus dipertimbangkan sebelum melibatkan anak dalam pelajaran tertentu?
| Source: mommiesdaily.com |
Kapan waktu yang tepat untuk mendaftar les untuk anak-anak?
Melibatkan anak-anak dalam banyak kegiatan di luar jam
sekolah seharusnya memperbaiki kemampuan dan bakat anak Anda. Apakah akan
mendaftar di kursus untuk menempatkan bakat mereka ke dalam praktik atau untuk
mengundang anak-anak untuk mengambil kursus akademik.
Bahkan, tidak ada standar yang jelas kapan harus
mendaftarkan anak-anak kursus atau les. Ini sah jika Anda memasukkan anak-anak
dari kelas sejak kecil,
Namun, kegiatan ini harus disesuaikan dengan kondisi dan
usia anak. Jangan beri anak aktivitas yang terlalu berat jika terlalu dini.
Misalnya, anak-anak (di bawah 6 tahun) yang masih dalam tahap perkembangan
kognitif dan motorik. Pada usia ini, anak-anak membutuhkan lebih banyak
kegiatan bermain.
Misalnya, jika Anda ingin merekam kelas les atau kursus
untuk anak-anak pada usia ini, cari jenis kegiatan yang memberikan prioritas
pada proses permainan, misalnya, dibandingkan dengan membawanya ke kelas
matematika, anak-anak belajar menggambar balok dengan lebih baik.
Selama waktu ini, jika anak tersebut berusia 6 tahun atau
lebih, dia mungkin sudah memasukkan les atau memanggil tutor pribadi di rumah.
Ini benar jika anak mengalami kesulitan belajar.
Pertimbangkan ini sebelum mendaftarkan anak di kelas
Intinya, ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan sebelum
memberikan kegiatan tambahan kepada anak-anak. Inilah beberapa hal yang perlu
diperhatikan:
- Orang tua dapat mendaftarkan anak untuk mengambil pelajaran privat ketika anak sudah siap.
- Orang tua perlu tahu dan menentukan tujuan kursus atau kursus untuk apa.
- Orang tua harus menentukan apakah kegiatan yang akan diikuti oleh anak sesuai dengan kemampuan dan usianya.
Pelajaran apa yang bisa diberikan anak pertama kali?
Untuk pertama kalinya, anak-anak harus mengikuti kelas yang
sesuai dengan minat dan hobi mereka sehingga kegiatan ini tidak membebani
mereka. Misalnya, Anda dapat merekam tarian kurus, gambar atau lagu untuk
anak-anak.
Calistung (membaca, menulis, dan berhitung) juga dapat
dilakukan jika anak mengalami kesulitan menghadiri kelas di sekolah. Ini bisa
menjadi cara membantu anak-anak untuk mengambil pelajaran yang lebih baik di
sekolah.
Orang tua dituntut untuk beradaptasi dengan tahapan
perkembangan dan kebutuhan anak. Sebelum mendaftar untuk les atau kelas
anak-anak, orang tua dapat memasukkan anak-anak pada ujian minat dan bakat.
Ini berguna untuk mengetahui kemampuan, minat, dan bakat
anak Anda. Jadi nantinya, orang tua dapat membantu mengarahkan anak-anak mereka
ke bidang yang menarik minat mereka.
Apa manfaat dari les atau kelas untuk anak-anak sejak usia dini?
Tentu saja, manfaat bimbingan belajar atau pendaftaran
kursus untuk anak-anak. Apalagi jika les diikuti sesuai dengan perkembangan
kebutuhan anak.
Salah satu manfaat dari bimbingan belajar atau kursus adalah
dapat membantu anak-anak mengeksplorasi minat mereka sejak awal, sehingga
banyak yang tahu keragaman kemampuan dan kegiatan.
Selain les atau kelas sejak kecil juga bisa menyempurnakan
kemampuan anak dengan berbagai aktivitas. Misalnya, kegiatan olahraga, musik,
seni atau lainnya. Kegiatan ini akan mendukung perkembangan fisik, kognitif dan
psikososial yang mendukung perkembangan anak Anda.
Selain itu, jika Anda mendaftarkan anak untuk pelajaran atau
kursus yang terkait dengan pelajaran, akan sangat membantu jika mereka
mengalami kesulitan belajar di sekolah.
Apakah ada dampaknya jika Anda memberi anak-anak kegiatan ekstra sebelum TK atau sekolah dasar?
Pada prinsipnya, yang terbaik adalah memberikan pelajaran
atau bimbingan kepada anak-anak ketika mereka siap. Alasannya adalah ketika dia
tidak siap, waktu bermainnya akan hilang, yang dapat membuat fase perkembangan
anak Anda kurang sempurna. Dampaknya dapat memicu masalah fisik, emosional dan
psikososial.
Contoh anak-anak mungkin memiliki masalah fisik, seperti
masalah keseimbangan (mudah jatuh) atau tidak gesit seperti teman sebaya
lainnya. Memang, waktu bermain anak-anak yang seharusnya digunakan untuk
stimulasi fisik maksimum digunakan untuk menghadiri kegiatan tambahan.
Anak itu mudah lelah, mudah tersinggung atau sulit menangani
emosinya dengan baik. Selain itu, anak-anak mengalami kesulitan belajar
bersosialisasi secara efektif atau menjadi anak yang ragu-ragu.
Terutama jika dia terlibat dalam kegiatan yang tidak
disukainya. Anak-anak tidak akan melakukannya dengan senang hati dan
benar-benar dapat membuat anak Anda sangat tertekan ketika belajar.
Kiat untuk memaksimalkan hobi dan bakat anak-anak tanpa perlu bimbingan belajar pribadi
Orang tua dapat menggunakan metode yang berbeda untuk
mengoptimalkan perkembangan anak-anak mereka tanpa bimbingan belajar. Caranya,
lakukan beragam aktivitas di rumah. Misalnya, Anda berlatih di rumah, belajar
menari dengan menonton dan menyalin video, melakukan kerajinan tangan,
eksperimen ilmiah, dan sebagainya.
Anda dapat mencari materi di internet atau buku untuk
menemukan inspirasi sambil belajar bermain untuk anak-anak. Selain itu, Anda
juga bisa mengandalkan peralatan sederhana di rumah, misalnya dengan
menggunakan sedotan berwarna untuk membuat kerajinan tangan.
Ini mudah dilakukan di rumah tetapi tentunya dapat membantu meningkatkan
kemampuan anak, terutama dalam bidang seni. Nah, pertama-tama Anda perlu tahu
bagaimana minat anak Anda. Cobalah untuk menggali lebih dalam apa yang Anda
sukai, karena umumnya bakat dan minat anak-anak yang sedang berkembang masih
bisa berubah.