Minyak Goreng dari Ulat Jerman Aman untuk Dikonsumsi



Minyak goreng dari ulat Jerman hingga robot berukuran nano yang diberi nama Primer, siap menjadi solusi saat ini dan masa depan.

Para mahasiswa di Malang berniat untuk mengurangi pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit dengan menghadirkan alternatif bahan baku minyak goreng, yakni ulat Jerman.

Harapannya, dalam 10 tahun ke depan, produk minyak goreng berbahan ulat Jerman bisa beredar luas di pasaran.

Tidak hanya minyak goreng, produk olahan lainnya, seperti mentega juga dihasilkan. Proses pembuatan ulat Jerman hingga jadi minyak goreng semuanya aman untuk dikonsumsi. Wartawan BBC pun mencoba untuk mencicipi mentega ulat Jerman. Hasilnya,”Tidak ada bedanya dengan mentega dari kelapa sawit."

Sementara itu, di Massachusetts Institute of Technology, Shuguang Li dan timnya menciptakan robot yang ukurannya bisa lebih kecil dari kapsul.

Robot ini dapat berubah bentuk untuk terus bergerak, hingga dapat masuk ke dalam perut manusia dan mengeluarkan benda asing yang tidak sengaja tertelan.

Bahkan, robot juga bisa digunakan dalam misi penjelajahan luar angkasa pada masa mendatang. 

(Source: pikiran-rakyat)

Tips dan Peluang Beternak Ayam Kalkun Yang Perlu Diketahui



Tips dan Peluang Beternak Ayam Kalkun Yang Perlu Diketahui- Beternak ayam kalkun adalah salah satu peluang dalam beternak diantara banyak jenis unggas lain seperti misalnya, bebek, ayam petelur ataupun ayam pedaging. Ada dua keuntungan yang bisa diraih. Pertama, tentu karena jenis unggas satu ini bisa dibudidaya sebagai hewan konsumsi, sementara kedua, banyak orang juga memilih untuk budidaya ayam kalkun untuk hewan peliharaan semata. 


Kedua alasan diatas adalah peluang dan jelas menguntungkan bagi siapa saja yang ingin mencobanya. Tapi dibalik peluang dan alasan tersebut, tentunya ada beberapa teknik mendasar dan wajib diketahui, utamanya bagi pemula. Berikut ini adalah rangkuman singkat tentang tips beternak ayam kalkun yang umum untuk diketahui.

Bibit

Secara ilmiah, nama ayam kalkun disebut sebagai Meleagris. Spesies kalkun yang kita kenal sekarang kemungkinan berasal dari jenis kalkun di Amerika Utara yang disebut Meleagris Gallopavo. Ada juga spesies kalkun lain yaitu, M. Ocellata, keduanya diduga didomestikasi atau dijinakan untuk kebutuhan konsumsi.

Sangat penting untuk mengetahui sifat asli dan nama ilmiah jenis unggas berukuran besar ini. Belakangan semakin berkembang jenis ayam kalkun seperti misal, bronze, ada juga black spanish. Keduanya merupakan silangan dari berbagai ras asli ayam dari genus M. Ocellata dan M. Gallopavo.

Perilaku ayam ini di alam liar, cenderung agresif. Dan susah didekati, bahkan spesies yang hidup di alam liar pandai terbang sehingga menyulitkan untuk dijadikan hewan buruan. Untuk memelihara kalkun orang, harus tahu karakter alamiah ini agar bisa memilih bibit yang terbaik.

Kandang

Kandang kalkun dibedakan menjadi beberapa jenis. Pertama untuk anakan, kedua kalkun dewasa yang bisa disediakan kandang umbaran. Serta kandang bagi kalkun muda. Pemisahan ini bertujuan untuk memisahkan agar kalkun tidak agresif dan cenderung predatif satu sama lain.

Untuk kandang umbaran sendiri, peternak perlu menyediakan tempat berteduh. Diwaktu hujan kalkun senang berteduh, bisa disedikan pohon yang memang ditanam di dalam kandang umbaran, atau membentangkan paranet. Semua tergantung ketersediaan lahan dan kebutuhan lainnya.

Perawatan

Kalkun termasuk jenis unggas dengan pakan yang tergolong omnivora. Peternak bahkan bisa menambahkan ransum seperti untuk pakan bebek yaitu cacahan bekicot atau ikan asin kering. Voer diberikan sebagai pakan utama dengan intentsitas berkisar 2 kali sehari di pagi dan sore hari. Sisa nasi sekalipun masih bisa diberikan sebagai tambahan pakan. 

Hal utama yang harus diperhatikan untuk memelihara kalkun adalah sama seperti teknik beternak unggas pada umumnya. Peternak perlu untuk mengetahui atas dasar tujuan dari memelihara unggas tersebut apakah untuk diambil daging atau telurnya. Teknik yang benar mulai dari manajemn awal dapat membawa hasil memuaskan.

3 Dasar Beternak Kambing Bebas Ngarit dan Angon



3 Dasar Beternak Kambing Bebas Ngarit dan Angon- Bagi para peternak, kegiatan angon kambing dan ngarit rumput adalah kegiatan sehari-hari yang biasa dilakoni. Ngarit berasal dari bahasa jawa, yang artinya mencari rumput untuk pakan ternak, bisa kambing maupun sapi, semua dari bangsa ruminansia. Sementara angon, berarti mengembala ternak di padang rumput, saat ternak dilepas liar untuk keperluan mencari makannya sendiri. 


Baik kegiatan beternak kambing maupun sapi dengan cara angon maupun ngarit ini sebenarnya sudah dipikirkan para peternak untuk mencari cara lain yang lebih efektif. Khusus untuk kambing, dulu pernah di lakukan sebuah gerakan dimana melepas liarkan sejumlah kambing di pasar-pasar tradisional sehingga memakan limbah dari sisi dagangan yang afkir.

Tetapi kemudian, kambing ini menjadi seperti hama dan menyebabkan situasi pasar semakin rusuh. Jumlah populasi yang terus meningkat secara langsung juga jadi gangguan kenyaman bagi para pedagang dan pengunjung pasar. Oleh karenanya sejak beberapa waktu yang lalu, gerakan ini secara langsung di hentikan secara serentak oleh pemerintah melalui PD Pasar.

Cara lain, dengan melepas liarkan kambing di kawasan perkebunan sawit. Dan memakan limbah dari sawit yang baru dipanen menjadi alternatif. Karena tak terlalu bersentuhan dengan manusia cara ini sebenarnya cukup efektif. Akan tetapi, tentu tak semua daerah di Indonesia terdominasi oleh perkebunan sawit, hanya beberapa pulau saja.

Jadi seperti apa dasar beternak kambing yang bebas ngarit dan angon tersebut? Mari kita jabarkan satu persatu.

Kandang Kambing Sistem Battery

Cara ini dioperasikan oleh sejumlah perusaha peternakan kambing. Dengan membuat kandang sistem battery. Ini dimaksudkan agar setiap populasi kawanan kambing dapat terkendali di satu lokasi saja. Pakan disediakan oleh perawat, juga untuk kebersihan kandangnya diperhatikan secara langsung oleh petugas yang ada.

Pakan Fermentasi, Jaminan Ketersediaan Pakan Sepanjang Waktu

Kambing tergolong hewan yang peka terhadap pakan alami maupun non alami yang menyebabkan gangguan pencernaan. Bila sudah terserang, hewan ini bahkan rentan mengalami kematian. SOC (Suplemen Organik Cair) menjadi cara alternatif sebagai bahan tambahan pakan kambing untuk ternak dalam skala besar.

SOC menjamin ketersediaan pakan. Karena dengan ditambahkan SOC maka timbunan pakan akan terfermentasi secara alamiah. Beberapa jenis pakan yang bisa difermentasi dengan SOC antara lain, daun-daunan segar, gedebok pisang atau pohon pisang, juga fermentasi pakan bahan jagung.

Pemberian Pakan Campuran Konsentrat dan Pakan Fermentasi Dengan Campuran Tepat

Secara alami kambing adalah hewan dengan kemauan dan daya hidup tinggi. Untuk itu, secara naluriah kambing sudah terbiasa mencari pakan alami dengan berbagai macam bentuk di padang rumput. Rumput dan hijauan segar jadi makanan favorit kambing.

Dalam beternak kambing sangat perlu diperhatikan formulasi campuran pakan antara hijauan segar, pakan fermentasi dan konsentrat yang diberikan. Ini agar kambing terbiasa tidak pilih-pilih pakan sehingga lebih muda dari segi perawatan. 

Itulah tadi tiga tips utama dalam melakukan manajemen ternak kambing yang bebas ngarit dan angon. Masing-masing langkah bisa diterapkan secara mudah dan sederhana sehingga sangat pas bagi peternak yang tak mempunyai lahan pengembalaan ternak luas.

Silase Jagung, Metode Pemberian Pakan Sapi Perah Untuk Tingkatkan Hasil



Selain beternak sapi pedaging, pebisnis agro di bidang peternakan sapi juga bisa melirik peluang bisnis sapi perah. Hasil susu yang konstan adalah tujuan utama dari sapi perah. Selain itu, sapi perah kualitas afkir nantinya bisa juga dijual untuk mendapatkan pengembalian modal. 

Bisnis ternak sapi perah dianggap mengguntungkan karena adanya alasan konstan dari segi pemasukkan. Meski harga susu sapi mentah terkadang tidak stabil tetapi biaya pakan masih bisa ditutupi dari hasil harian memerah susu sapi. 


Dari pemikiran inilah, banyak orang di lokasi yang sesuai untuk mengembangkan sapi perah mulai mengagas konsep-konsep beternak sapi perah untuk meraih keuntungan lebih. Beberapa ada yang berskala rumahan sisanya merupakan holding besar dengan jumlah sapi ternak cukup banyak.
Namun semua mengalami kendala yang relatif sama. Dimana hal utama tentu berkaitan dengan bagaimana trik untuk mengenjot laju produksi susu. 

Belakangan, ditemukan sebuah teknik bernama silase. Teknik ini merupakan suatu cara pengawetan bagi makanan ternak dalam bentuk hijaun yang bertujuan untuk mendapatkan konsentrat bagi peningkatan laju produksi susu sapi. 

Dari sekian banyak penelitian dan pengamatan lapangan. Teknik silase yang paling efektif menggunakan jagung sebagai bahan utama konsentratnya. Penambahan silase jagung pada keseluruhan konsentrat pakan sapi, ternyata mampu meningkatkan hasil produksi hingga 500% lebih, hasil ini didapat dari uji lapangan yang diterapkan oleh para peternak di sebuah lokasi di Jawa Timur.
Cara ini menjadi dasar bagi para peternak sapi perah agar bisa mendapatkan hasil optimal untuk setiap ternak sapi yang mereka pelihara. Pakan yang digunakan untuk uji tersebut berdasar campuran antara 20 kilogram silase, 7 kilogram konsentrat pakan, dan 25 kilogram rumput segar per ekor sapi perah yang dipelihara. 

Hasilnya ada peningkatan selain dari kuantitas juga termasuk dari kualitas susu yang dihasilkan. Susu ternak sapi yang diberi pakan dengan metode silase jagung ternyata lebih tinggi rendemennya. Dengan demikian kualitas ini mampu menembus pasar industri. 

Salah satu cara untuk menjadikan susu sapi produksi para peternak lokal adalah dengan meningkatkan kualitas susunya. Pabrik pengolahan produk susu sapi memang sudah mempunyai standar khusus dalam hal rendemen yang diharapkan dan bisa diterima. 

Acuan standar inilah dimana kadang peternak tidak bisa memenuhi kriteria sebagaimana diharapkan oleh industri. Karenanya hasil dari susu yang dihasilkan peternak lokal terkadang tidak mampu menembus pasar industri sehingga menjadikan produk susu hanya dipasarkan sebagai susu segar saja.
Silase jagung bukan hanya meningkatkan kuantitas dari hasil sapi perah, melainkan juga meningkatkan kualtias rendemen susu sapi. Tentu saja ini sesuai dengan apa yang diharapkan para peternak sapi perah pada umumnya.

Dasar-Dasar Beternak Burung Puyuh Untuk Pemula



Dasar-Dasar Beternak Burung Puyuh Untuk Pemula- Burung puyuh menjadi salah satu jenis unggas yang belakangan banyak dibudidaya. Alasannya jelas karena keuntungan dibalik unggas yang dalam bahasa jawa disebut dengan istilah “Gemak/Gemek” ini. Kecilnya ukuran burung jadi alasan sisi lain peternak senang dengan budidaya puyuh ketimbang unggas lainnya. 


Dibandingkan ayam atau itik, burung puyuh memang lebih mudah perawatannya. Produktifitas telur yang tinggi, serta masa panen cepat bila akan dikonsumsi dagingnya juga menjadi alasan lain, para peternak untuk beralih pada budidaya burung puyuh. 

Tak hanya di Indonesia saja produk puyuh menjadi bagian dari industri unggas. Bahkan di Amerika Serikat sendiri peternakan puyuh juga ditemukan. Dikenal dengan sebutan “Quail Bird” ini juga masuk dalam jenis poultry produk sekaligus menyumbang keanekaragaman jenis produk peternakan di Negara Paman Sam. 

Bagi para pemula, mungkin sedikit binggung bagaimana cara terbaik untuk memulai ternak puyuh ini. Berikut ini adalah rangkuman singkatnya. 

Persiapan Lokasi Ternak

Untuk tempat beternak puyuh, ada beberapa hal mesti diperhatikan diantaranya; lokasi bebas banjir, lingkungan yang mendukung pasokan pakan, lebih baik bila jauh dari keramaian. Lokasi ini dipilih agar ternak bisa berhasil secara optimal. Perhatikan pula asal usulnya, apakah daerah tersebut pernah terjangkit wabah penyakit menyerang ternak unggas, flu burung misalnya. 

Tata Laksana Pembuatan Kandang

Untuk kandang dikenal dua jenis kandang yang populer, diantaranya bersistem litter dan battery. Masing-masing kandang punya keunggulan dan kelemah sendiri-sendiri. Jenis litter cocok untuk peternak yang punya lahan luas, lantai kandang beralas sekam membuat puyuh lebih nyaman, sementara sistem battery berbentuk seperti sangkar dan lebih hemat tempat.

Populasi kandang menyesuaikan, untuk indukan petelur biasa diisi 40 ekor/m2, untuk anakan bisa sampai 90-100 ekor/m2 . Dan anakan berusia 10 hari, diisi populasi 60 ekor/m2

Kandang dibedakan untuk tiga tipe sesuai umum burung puyuh. Pertama adalah starter, biasa diisi untuk anakan berusia 1 hari sampai 3 minggu, kedua kandang grower atau layer untuk burung berusia 3-6 minggu dan kandang indukan. 

Perawatan

Burung puyh diber makan dalam beberapa bentuk, pellet, tepung-tepungan bahkan remah roti afkir juga bisa untuk pakan. Intensitas pakan sebanyak 2 kali, pagi dan sore. Sementara untuk indukan petelur perlu diberi tambahan vitamin agar produksti telur berlimpah.

Hal utama yang harus diperhatikan adalah temperatur, suhu paling cocok berkisar 20-25 derajat celcius dengan tingkat kelembapan minimal 30% dan maksimal 80%. Gunakan lampu untuk menghangkatkan kandang utamanya di waktu hujan.

Kontrol penyakit juga harus terus dilakukan. Pengobatan dapat diberikan dalam air minum atau bercampur dengan pakan. Kenali tanda bila terjadi masalah tertentu yang dicurigai seperti misalnya flu burung dan sejenisnya. 

Beternak puyuh dapat menjadi inspirasi bisnis bidang peternakan yang menguntungkan. Lahan tak terlalu luas pun bisa dipergunakan untuk menjadi lokasi asalkan memenuhi syarat minimal diantara ketersedian akses pakan yang baik serta kebersihan yang selalu terjaga.