Dasar-Dasar Beternak Burung Puyuh Untuk
Pemula- Burung puyuh menjadi salah satu
jenis unggas yang belakangan banyak dibudidaya. Alasannya jelas karena
keuntungan dibalik unggas yang dalam bahasa jawa disebut dengan istilah “Gemak/Gemek” ini. Kecilnya ukuran burung
jadi alasan sisi lain peternak senang dengan budidaya puyuh ketimbang unggas
lainnya.
Dibandingkan ayam atau itik,
burung puyuh memang lebih mudah perawatannya. Produktifitas telur yang tinggi,
serta masa panen cepat bila akan dikonsumsi dagingnya juga menjadi alasan lain,
para peternak untuk beralih pada budidaya burung puyuh.
Tak hanya di Indonesia saja
produk puyuh menjadi bagian dari industri unggas. Bahkan di Amerika Serikat
sendiri peternakan puyuh juga ditemukan. Dikenal dengan sebutan “Quail Bird” ini juga masuk dalam jenis poultry produk sekaligus menyumbang
keanekaragaman jenis produk peternakan di Negara Paman Sam.
Bagi para pemula, mungkin sedikit
binggung bagaimana cara terbaik untuk memulai ternak puyuh ini. Berikut ini
adalah rangkuman singkatnya.
Persiapan Lokasi Ternak
Untuk tempat beternak puyuh, ada
beberapa hal mesti diperhatikan diantaranya; lokasi bebas banjir, lingkungan
yang mendukung pasokan pakan, lebih baik bila jauh dari keramaian. Lokasi ini
dipilih agar ternak bisa berhasil secara optimal. Perhatikan pula asal usulnya,
apakah daerah tersebut pernah terjangkit wabah penyakit menyerang ternak
unggas, flu burung misalnya.
Tata Laksana Pembuatan Kandang
Untuk kandang dikenal dua jenis
kandang yang populer, diantaranya bersistem litter
dan battery. Masing-masing kandang
punya keunggulan dan kelemah sendiri-sendiri. Jenis litter cocok untuk peternak yang punya lahan luas, lantai kandang
beralas sekam membuat puyuh lebih nyaman, sementara sistem battery berbentuk seperti sangkar dan lebih hemat tempat.
Populasi kandang menyesuaikan,
untuk indukan petelur biasa diisi 40 ekor/m2, untuk anakan bisa
sampai 90-100 ekor/m2 . Dan anakan berusia 10 hari, diisi populasi
60 ekor/m2.
Kandang dibedakan untuk tiga tipe
sesuai umum burung puyuh. Pertama adalah starter, biasa diisi untuk anakan
berusia 1 hari sampai 3 minggu, kedua kandang grower atau layer untuk burung
berusia 3-6 minggu dan kandang indukan.
Perawatan
Burung puyh diber makan dalam
beberapa bentuk, pellet, tepung-tepungan bahkan remah roti afkir juga bisa
untuk pakan. Intensitas pakan sebanyak 2 kali, pagi dan sore. Sementara untuk
indukan petelur perlu diberi tambahan vitamin agar produksti telur berlimpah.
Hal utama yang harus diperhatikan
adalah temperatur, suhu paling cocok berkisar 20-25 derajat celcius dengan
tingkat kelembapan minimal 30% dan maksimal 80%. Gunakan lampu untuk
menghangkatkan kandang utamanya di waktu hujan.
Kontrol penyakit juga harus terus
dilakukan. Pengobatan dapat diberikan dalam air minum atau bercampur dengan
pakan. Kenali tanda bila terjadi masalah tertentu yang dicurigai seperti
misalnya flu burung dan sejenisnya.
Beternak puyuh dapat menjadi
inspirasi bisnis bidang peternakan yang menguntungkan. Lahan tak terlalu luas
pun bisa dipergunakan untuk menjadi lokasi asalkan memenuhi syarat minimal
diantara ketersedian akses pakan yang baik serta kebersihan yang selalu terjaga.