Langkah Mudah Beternak Itik Petelur Metode Semi Intensif- Selain itik pedaging, itik
petelur juga dilirik para pebisnis agro untuk menjadi satu komoditas
peternakan. Pasalnya harga telur itik cenderung lebih stabil, dan penjualannya
pun dihitung perbutir, hal ini menjadikan ternak itik petelur dirasa jauh lebih
menguntungkan.
Tetapi, bagi para peternak, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai bagian meningkatkan produktifitas
telur. Masing-masing hal tersebut, terkait pada detil-detil pemeliharaan dan
secara langsung berdampak pada kesuksesan aktiftias ini.
Untuk metode ternak itik sendiri,
yang paling konvensional dan banyak dipakai sampai hari ini adalah metode
ekstensif. Metode ini mengandalkan lahan luas, dengan tempat bermain kesukaan
itik, biasa juga didekat kawasan persawahan, serta ada sungai tempat itik bisa
berenang.
Tetapi, meski demikian, dalam hal
beternak itik metode ekstensif ini, peternak masih merasa ada kesulitan.
Terutama ketika itik bertelur. Secara naluriah itik memang cenderung bertelur
secara sembarangan. Hal ini menyulitkan karena bisa saja itik bertelur diantara
pematang sawah, ilalang atau tegakan padi setelah panen. Tentunya hasil telur
yang terkumpul tidak akan bisa maksimal.
Sementara itu, metode intensif
dimana itik sepenuhnya dikandangkan dirasa juga tak memberikan keuntungan
tinggi. Itik rentan stress, sehingga saat bertelur, kualitasnya menurun, jumlah
telurnya kurang melimpah, serta ukuran yang tak merata.
Untuk itu, kombinasi keduanya
dirasa tepat, berikut ini adalah detil beternak itik petelur metode semi
intensif yang harus diketahui.
Metode ini
melibatkan dua ruangan kandang. Pertama adalah kandang ren, sebagai tempat itik
bertelur atau istirahat, dan kedua adalah pelataran yang biasa disebut dengan
istilah playangan. Pada bagaian playangan diletakkan bak tempat itik bisa
berinteraksi dengan air, dan kandang ren diberikan alas (litter) dengan sekam gabah. Sekam gabah sebagai alas untuk itik
bertelur, sekam gabah juga menjadikan itik merasa nyaman saat bertelur.
Beternak hewan
apapun perlu memperhatikan populasi yang tepat antara jumlah hewan dengan
luasan lahan. Untuk itik idealnya per m2 diisi dengan 4 ekor itik
saja. Sehingga bila diperkirakan akan memlihara 600 ekor maka peternak
membutuhkan lahan seluas 150m2.
Jumlah ini
terbagi menjadi dua, 25 x 6 meter untuk kandang ren, sementara 3 x 5 meter
untuk pelataran. Ruangan dibuat 5 unit, dengan masing-masing diisi populasi 120
ekor itik.
Untuk sanitasi
kandang itik, bagian kandang ren biasa dibersihkan total per tahun. Sementara,
untuk bagian atap, demi menjamin sirkulasi atap sebaiknya dibat tinggi, kisaran
2,5-3 meteran. Kandang dibangun dengan dinding dari bilik bambu, atau lebih
baik bila berdinding tembok.
Itik menyukai
ruangan bersirkulasi udara lancar. Pilih rangka atap dari jenis tertentu yang
awet namun tidak panas, bagian atap bisa dibangun dari rumbia sebagai
penutupnya. Di beberapa peternkan besar, kandang itik dibangun dengan rangka
baja ringan dan asbes sebagai penutupnya. Ini dimaksudkan agar tidak bocor
diwaktu hujan.
Beternak itik semi intensif akan
menjamin ketersedian pasokan telur itik yang melimpah. Karena dengan cara ini
peternak lebih mudah menggumpulkan telur, memantau kesehatan ternak juga
menghitung kecukupan pakan perharinya.